Gayo Lues, 22 Desember 2025 — Akses darat yang rusak parah tak menghalangi Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo S.I.K., Bupati Gayo Lues Suhaidi S.Pd., M.Si., dan Dandim 0113/Gayo Lues Letkol Arm. Fran Desiapan Eka Saputra, S.H., untuk menjangkau warga Kecamatan Pining yang masih terisolasi pascabencana. Bersama personel Brimob, aparat TNI–Polri, serta komunitas off-road, rombongan menembus jalur berlumpur dan berbatu demi menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat pedalaman.

Perjalanan menuju Pining berlangsung lambat dan penuh risiko. Sejumlah titik jalan utama rusak berat akibat longsor dan terjangan banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Hingga Minggu sore, kendaraan hanya mampu mencapai Desa Pepelah. Di luar titik tersebut, jalur tertutup material longsor dan tidak memungkinkan dilalui kendaraan roda empat, bahkan dengan penggerak khusus. Kondisi itu membuat distribusi bantuan ke desa-desa yang lebih dalam masih tertahan.
Situasi di lapangan menggambarkan rapuhnya infrastruktur penghubung antarwilayah di pedalaman Gayo Lues. Warga setempat selama berminggu-minggu harus mengandalkan jalan kaki untuk menjangkau pusat kecamatan, dengan waktu tempuh mencapai berjam-jam. Distribusi bahan pangan, layanan kesehatan, dan bantuan lainnya menjadi sangat terbatas.
Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo menyebut kehadiran langsung aparat dan pemerintah daerah di wilayah sulit dijangkau merupakan bentuk tanggung jawab negara kepada masyarakat. Menurut dia, keterbatasan akses tidak boleh menjadi alasan terhentinya pelayanan dan bantuan kemanusiaan.

“Kami ingin memastikan masyarakat tidak merasa ditinggalkan. Negara harus hadir, meskipun medannya berat dan aksesnya terbatas. Kami bersama pemerintah daerah, TNI, Brimob, dan masyarakat akan terus mencari cara agar bantuan bisa sampai,” ujar Hyrowo di sela kegiatan.
Meski belum mampu menembus seluruh desa di Kecamatan Pining, rombongan tetap menyalurkan bantuan sembako kepada warga Desa Pepelah. Selain itu, dilakukan peninjauan langsung terhadap kondisi jalan, jembatan darurat, serta permukiman warga yang terdampak. Data lapangan tersebut akan menjadi dasar koordinasi lintas instansi untuk penanganan lanjutan, termasuk pembukaan jalur alternatif dan perbaikan akses sementara.

Bupati Gayo Lues Suhaidi menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mempercepat pemulihan akses dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di wilayah terisolir. Ia menilai sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan Polri menjadi kunci dalam penanganan bencana, terutama di daerah dengan tantangan geografis tinggi seperti Pining.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan agar pemulihan berjalan cepat dan warga bisa kembali beraktivitas dengan normal,” kata Suhaidi.

Di tengah keterbatasan tersebut, warga Desa Pepelah menyambut rombongan dengan penuh haru. Sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih, warga menyerahkan buah durian kepada aparat dan pejabat yang datang. Momen sederhana itu mencerminkan kedekatan emosional antara masyarakat pedalaman dan aparat negara, sekaligus menjadi simbol harapan di tengah kondisi sulit.
Upaya penyaluran bantuan dan pembukaan akses ke desa-desa lain di Kecamatan Pining akan terus dilanjutkan. Pemerintah daerah bersama TNI–Polri dan unsur terkait masih menunggu perbaikan cuaca dan kondisi medan agar distribusi logistik dapat menjangkau seluruh wilayah yang terdampak dan masih terisolasi. [AHDA, G]






















