Aliansi Mahasiswa Siap Lakukan Aksi Damai jika Kunjungan Adian Tetap Dilanjutkan Tanpa Penjelasan Tujuan

WARTA TRIBUN

- Redaksi

Kamis, 10 Juli 2025 - 01:45 WIB

5027 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PEKANBARU | Rencana kunjungan anggota DPR RI dari Komisi V, Adian Napitupulu, ke Provinsi Riau menuai penolakan dari kalangan mahasiswa. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Riau (BEM Se-Riau) menyatakan sikap tegas menolak kedatangan Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI tersebut karena dinilai berpotensi memperkeruh suasana daerah yang tengah berupaya memulihkan kerusakan lingkungan, khususnya di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Rabu (09/07/2025).

Dalam pernyataannya, Koordinator Pusat BEM Se-Riau, Teguh Wardana, menilai kehadiran Adian Napitupulu justru bisa mengganggu fokus dan konsentrasi masyarakat serta pemerintah daerah yang saat ini sedang terlibat aktif dalam upaya pemulihan kawasan konservasi. Menurutnya, Adian tidak memahami secara utuh dinamika lokal dan rentannya situasi sosial di tengah perjuangan lingkungan yang sedang berjalan.

“Jika kunjungan ini hanya bersifat politis dan tidak menyentuh substansi permasalahan rakyat Riau, kami anggap itu bentuk intervensi yang tidak relevan. Kehadiran beliau bisa memperkeruh kondisi sosial dan lingkungan yang saat ini masih rapuh,” ujar Teguh.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga menyoroti pernyataan-pernyataan Adian sebelumnya yang dinilai tidak mencerminkan empati terhadap perjuangan lokal, khususnya terkait konflik agraria, perambahan hutan, dan pelemahan budaya Melayu yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Riau.

“Kami khawatir, ucapan maupun sikap yang tidak selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal akan memicu kegaduhan baru di tengah masyarakat. Ini bukan soal politik, tapi soal menjaga harmoni sosial dan ekologi yang selama ini telah rusak akibat kelalaian banyak pihak,” tambahnya.

Teguh menjelaskan bahwa kawasan Taman Nasional Tesso Nilo saat ini tengah menjadi fokus perhatian publik karena kerusakan masif yang terjadi akibat aktivitas perambahan hutan untuk perkebunan sawit ilegal. Lebih dari 60.000 hektare kawasan hutan yang dulunya menjadi rumah bagi satwa langka seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dan Beruang Madu kini telah berubah menjadi kebun sawit yang dikuasai oleh oknum tertentu.

“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal kedaulatan negara. Bagaimana mungkin kawasan konservasi negara bisa dikuasai individu atau kelompok tanpa penegakan hukum yang tegas?” ujar Teguh dengan nada prihatin.

Ia juga menegaskan bahwa perjuangan masyarakat dan pemerintah daerah saat ini sedang mengarah pada restorasi kawasan hutan yang telah digarap secara ilegal. Dalam konteks ini, Teguh menilai kedatangan tokoh nasional yang tidak memahami kompleksitas situasi justru bisa membelokkan arah perjuangan yang sudah terbangun.

“Apalagi jika kedatangan itu hanya untuk kepentingan personal atau pencitraan politik menjelang tahun politik. Kami menolak keras karena kami sedang membangun sesuatu yang lebih besar: masa depan ekologi dan keharmonisan sosial Riau,” ujarnya.

Penolakan BEM Se-Riau bukanlah tanpa dasar. Mereka menilai kunjungan tanpa urgensi yang jelas, di tengah isu sensitif seperti konflik lahan dan degradasi lingkungan, bisa memantik ketegangan baru. Terlebih, masyarakat Riau dinilai mulai mencapai titik kestabilan sosial pasca gelombang protes dan konflik agraria yang sempat menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Teguh juga menyampaikan bahwa penolakan ini tidak bersifat personal. Namun ia menegaskan bahwa siapapun yang datang ke Riau, terlebih sebagai pejabat publik, harus memahami sensitivitas daerah dan menghargai perjuangan lokal.

“Riau bukan panggung retorika. Jika datang hanya membawa narasi tanpa solusi, lebih baik tidak datang sama sekali. Kami tidak ingin perjuangan kolektif masyarakat Riau dirusak oleh wacana kosong yang tidak berdampak,” tegasnya.

Sebagai bentuk konsistensi sikap, BEM Se-Riau menyatakan siap menggelar aksi unjuk rasa secara damai jika kunjungan tetap dilakukan tanpa penjelasan yang transparan dan tanpa tujuan yang mendukung perjuangan rakyat Riau. (ROS H)

Berita Terkait

Tegas Lepas dari Gaya Hidup Konsumtif, Kapolda Riau Minta Polwan Fokus pada Nilai Pengabdian dan Jiwa Kepemimpinan
Kabid SMA Riau Klarifikasi Isu Penjahit Tertentu, Tekankan Komitmen Pada Kemajuan Pendidikan, Bukan Komersialisasi
Kapolda Riau Hadiri Prosesi Adat dan Upacara Kedinasan Pemakaman Ipda Donald di Pekanbaru
Kapolda Riau Ungkap Kerja Sama Lintas Sektor Penting untuk Kendalikan Perambahan di Kawasan Konservasi
SMAN 13 Pekanbaru “Kembali Mengukir prestasi Membanggakan, Tunjukkan Bakat Dan Kreatifitas Di Ajang Lomba Seni Dan Fotografis Raih Juara

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Hari Pertama Bertugas, Ka. KPLP Lapas Binjai Kontrol Blok Hunian & Area Layanan Kunjungan

Selasa, 30 September 2025 - 12:08 WIB

Menuntut Intervensi Kapolda: Memo Evaluasi untuk Kapolres dan Kapolsek yang Membeku di Hadapan Judi Siji 10 Tahun

Minggu, 13 Juli 2025 - 16:45 WIB

Lanal Tbk Karimun dan Jalasenastri Cabang 6 Korcab IV DJA I Gandeng INTI Kepri Gelar Pengobatan Gratis dan Penyerahan Sembako.

Senin, 23 Juni 2025 - 20:42 WIB

Kapolres Karimun Pimpin Upacara Tabur Bunga dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:16 WIB

Pergantian Kacabjari Moro dan Tanjung Batu, Dr. Priyambudi Pimpin Sertijab

Jumat, 10 Januari 2025 - 11:38 WIB

Akan Lapor Polisi, Customer Hotel MR Samosir Resah Kamar Diacak Acak dan Uang Hilang

Jumat, 10 Januari 2025 - 09:12 WIB

Mio Indonesia, Terkait Pemberitaan Temuan Anti JIL,  Memiliki Data Internet Ilegal Belum Cukup Bukti

Kamis, 30 Maret 2023 - 20:15 WIB

Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup

Berita Terbaru